Gunung Bawakaraeng merupakan gunung yang masuk kedalam rentetan pegunungan Lompobattang yang ada di Sulawesi Selatan. Gunung ini terkenal akan tanaman hijau hutan tropis yang tumbuh lebat. Selain itu disini juga tumbuh beragam flora dan fauna yang menjadi “makeup” alami dari Gunung Bawakaraeng itu sendiri.
Sama halnya dengan gunung lain pada umumnya, Gunung Bawakaraeng juga diselimuti mitos-mitos yang dipercaya kebenarannya dari waktu lampau hingga saat ini.
Menurut penganut sinkretisme yang tinggal disekitaran Gunung Bawakaraeng mengatakan bahwa dulunya gunung ini merupakan gunung tempat bertemunya para wali. Tidak jarang mereka menjalankan ritual atau ibadah haji di puncak Lompobattang setiap bulan Zulhijah.
Ritual ini dilakukan oleh penganut sinkretisme sejak dulu, diturunkan ke generasi-generasi berikutnya secara berkala, tujuannya agar ritual ini tidak tenggelam dimakan waktu.
Lalu apa tujuan dari ritual tersebut ? Ternyata ritual tersebut dilakukan untuk meminta keselamatan, rezeki, dan juga permintaan khusus kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan bukan bertujuan untuk menjadi “haji”.
Biasanya orang akan membawa beberapa benda untuk dipersembahkan seperti songkolo ( beras ketan ), telur, buah, daging ayam, daging kambing, serta berbagai hasil kebun lainnya. Jenis persembahan yang dibawa biasanya disesuaikan dengan permohonan.
Ritual yang dilakukan di Gunung Bawakaraeng ini dipercaya sebagai perpaduan antara kepercayaan lama, ajaran Islam, dan juga ritual mistik yang masih dipercaya oleh banyak masyarakat di Indonesia.