Fakta Menarik Gunung Kawi Yang Terkenal Mistis

Dari sekian banyak gunung yang ada di Indonesia, Gunung Kawi menjadi salah satu yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat karena terkenal akan hal mistisnya. Gunung yang terletak di Kab. Malang, Jawa Timur ini memang terkenal akan tempat ziarahnya.

Selain itu, Gunung Kawi yang terkenal akan hal-hal mistisnya seperti pesugihan dan ritual-ritual tertentu yang sering dilakukan disana. Tak hanya itu, Gunung Kawi juga menyimpan beberapa fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui sebagai berikut.

Pohon Dewandaru Gunung Kawi

Salah satu hal yang paling menarik wisatawan untuk datang ke Gunung Kawi adalah adanya pohon dewandaru (pohon keberuntungan) yang terletak di area pemakaman. Pohon yang dikenal dengan sebutan Shian-to atau pohon dewa oleh masyarakat tionghua ini dipercaya bisa memberikan kekayaan kepada siapapun yang menyimpan daun atau buahnya yang jatuh.

Padepokan Eyang Sujo

Padepokan Eyang Sujo disebut memiliki koneksi langsung dengan pesugihan di Gunung Kawi. Rumah ini sendiri saat ini diberikan kepada pengikut paling dekat dengan Eyang Sujo yaitu Ki Maridun. Beberapa peninggalan Eyang Sujo juga bisa dilihat di padepokan ini dari bantal dan guling yang terbuat dari batang pohon kelapa hingga tombak pusaka jaman perang Diponegoro.

Jumat Legi Dan 12 Suro

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Gunung Kawi terkenal akan hal mistis dan ritual yang sering dilakukan. Ya, saat Jumat legi, Banyak sekali aktifitas ritual yang dilakukan untuk memperingati hari pemakaman Eyang Jugo (Kyai Zakaria II). Sedangkan ritual bulan 12 suro dilakukan untuk memperingati hari pemakaman Eyang Sujo. Kabarnya untuk melakukan ritual, semua peserta tidak boleh memiliki pikiran negatif dan wajib membersihkan diri.

Petilasan Prabu Sri Kameswara

Salah satu lokasi yang juga turut mengundang banyak wisatawan adalah sebuah kraton yang pada jaman dahulu disebut merupakan tempat pertapaan Prabu Kameswara. Prabu Kameswara sendiri merupakan seorang pangeran dari kerajaan Kediri yang beragama Hindu. Petilasan tempat pertapaan sang pangeran kini diketahui sering digunakan sebagai tempat pemujaan dan tempat melakukan ritual pesugihan.

Tumbal Pesugihan Gunung Kawi

Bagi mereka yang meminta kekayaan saat melakukan ritual pesugihan di Gunung kawi, Mereka wajib datang kembali kesini untuk menyerahkan tumbal seseorang yang memiliki hubungan darah setahun kemudian. Orang yang dijadikan tumbal pesugihan ini pun akan meninggal secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Setelah penyerahan tumbal, Orang tersebut dikatakan akan memiliki kekayaan yang semakin meningkat juga.

Gunung Slamet Dengan Segala Misteri Yang Menyelimutinya

Gunung slamet merupakan tujuan favorit dari para pendaki ditanah air. Gunung ini mempunyai ketinggian mencapai 3.428 meter. Ditempat ini juga mempunyai beberapa wisata yang cukup populer.

Gunung yang indah tersebut mempunyai berberapa cerita misteri yang cukup populer di kalangan pecinta alam dan pendaki. Cerita misteri ini berkembang dari waktu ke waktu lewat mulut ke mulut. Cerita mistik tersebut tidak membuat para pendaki dan pencinta alam untuk berhenti melakukan kegiatan di gunung Slamet.

Berikut ini beberapa misteri yang ada di balik gunung Slamet.

1. Ramalan Jayabaya

Menurut sejarah dan buku ramalan Sri Aji Joyoboyo, Gunung Slemat akan meletus pada suatu saat nanti dan kekuatan dari letusan tersebut diramalkan akan mampu membelah pulau jawa menjadi dua bagian. Sebagian kalangan masyarakat percaya bahwa ramalan dari joyoboyo ini mungkin akan terjadi pasalnya gunung Slamet terletak diantara lima kabupaten sekaligus dan jika kelima lokasi tersebut ditarik lurus maka seakan akan membelah pulau jawa.

2. Misteri Makhluk Kerdil

Di daerah gunung Slamet berkembang mitos adanya makhluk kerdil dijalur pendakian Guci. Makhluk kerdil ini dipercaya dulunya merupakan manusia yang tersesat dan tidak bisa turun gunung. Selama berada di pegunungan ia hanya memakan daun dan kehilangan jati dirinya. Makhluk ini tidak menganggu para pendaki namun jika melakukan perkemahan dan meletakkan makanan di depan perkemahan maka makanan tersebut akan hilang diambil oleh makhluk kerdil ini.

3. Pasar Hantu

Mitos menyeramkan yang berkembang dikalangan masyarakat adalah adanya mitos pasar hantu. Para pendaki yang tersesat saat melakukan pendakian mengaku mengalami kejadian mistik berada di pasar tradisonal pada zaman dahulu namun pada kenyataannya pendaki tersebut hanya berkeliling dikawasan tersebut karena tersesat.

Serba Serbi Seputar Gunung Salak Yang Perlu Kalian Ketahui

Menurut halaman Wikipedia, Gunung Salak masuk kedalam kompleks gunung berapi yang ada di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di tahun 2003 silam, Gunung Salak diawasi langsung oleh pihak Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Gunung Salak sendiri sudah masuk kedalam gunung berapi tua.Gunung ini memiliki ketinggian 2.211 mdpl sedangkan nama Salak sendiri diambil dari bahasa Sansekerta, Salaka yang memiliki arti perak.

Ada beberapa kawah aktif di Gunung Salak, yakni kawah Ratu, Cikuluwung Putri, serta Kawah Hirup. Pada tahun 1600, sudah tercatat beberapa kali letusan yang terjadi, letusan terakhir terjadi pada tahun 1983.

Meski Gunung Salak terbilang rendah, namun medan yang harus dilalui ketika melakukan pendakian cukup sulit.Untuk mendaki Gunung Salak, ada beberapa jalur yang bisa dipilih, namun yang paling sering dipilih adalah Jalur Salak I dan Jalur Salak II.

Membahas lebih dalam tentang Kawasan Hutan Gunung Halimun dan Salak, taman nasional ini masuk kedalam tiga wilayah, yakni Kabupaten Lebak, Sukabumi dan juga Bogor.

Bagi kalian yang ingin kursus atau mengikuti pelatihan alam bebas dan perkemahan, disini juga ada Cagar Alam Sukamantri yang menyediakan pelatihan tersebut. Nantinya para peserta akan mendapatkan pelatihan terkait bagaimana melakukan pertolongan pertama, mencari air, navigasi daratan serta membuat tempat berteduh ketika tersesat dihutan.

Tingkatannya sendiri terbagi menjadi dua, tingkatan mudah dan sedang. Jika memilih yang mudah, maka pelatihan yang diberikan lebih cocok dipelajari oleh pendaki pemula, sedangkan untuk tingkatan sedang lebih cocok diikuti oleh pendaki yang sudah berpengalaman.

Hal-Hal Yang Wajib Diperhatikan Ketika Mendaki Gunung

Tahun demi tahun jumlah pendaki gunung di Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak alasan yang mendasari melonjaknya jumlah pendaki. Namun perlu diingat, ketika mendaki gunung, kita perlu tahu hal-hal apa saja yang pamali untuk dilakukan. Seperti yang kita tahu, budaya Indonesia sangatlah beragam, ada banyak pantangan-pantangan yang berkaitan dengan kebudayaan dan kepercayaan masyarakat sekitar gunung tempat kita mendaki. Berikut ini beberapa pantangan yang perlu diperhatikan jika ingin mendaki.

1. Jangan pernah mengabaikan himbauan yang diberikan oleh petugas dan jangan mendaki secara ilegal.

Biasanya sebelum melakukan pendakian akan ada wejangan dari petugas yang bertugas. Jangan pernah menghiraukan wejangan tersebut. Pasalnya wejangan yang diberikan oleh petugas dilakukan demi kebaikan si pendaki itu sendiri. Selain itu jangan sampai melakukan pendakian ilegal atau melewati jalur yang dilarang untuk dilalui.

2. Jangan pernah memotong jalur dan membuat jalur baru ketika mendaki.

Tidak dapat kita pungkiri, akan selalu ada pendaki yang “sok ide” keluar dari jalur pendakian yang seharusnya dan ingin membuat jalur baru dengan cara memotong. Jangan pernah melakukan hal ini ! Selain berbahaya, kalian juga tidak tahu medan seperti apa yang sudah menanti di jalur tersebut.

3. Jangan merusak ataupun mengubah tanda atau papan informasi ketika mendaki.

Papan informasi ketika mendaki sangatlah penting. Banyak pendaki yang membutuhkan arahan ketika mendaki dan papan informasi ini sangatlah penting bagi mereka. Jangan pernah merubah arah dari petunjuk jalan yang ada karena dapat membuat pendaki lain tersesat.

4. Say no to VANDALISME !

Vandalisme sudah menjadi benih kejahatan yang sulit untuk dihilangkan. Sikap vandalisme sangat dilarang di seluruh dunia karena dapat merusak objek alam yang ada disekitaran jalur pendakian, jadi selalu jaga alam agar tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

5. Jangan nyalakan api unggun jika tidak perlu

Api unggun memang dapat menghangatkan badan, tetapi jika tidak terlalu perlu, jangan menyalakan api unggun. Pasalnya bunga api dari api unggun dapat memicu kebakaran dan jika terjadi kebakaran akan sangat sulit untuk dipadamkan melihat medan yang harus dilalui oleh petugas pemadam kebakaran cukup sulit.

Serba Serbi Gunung Bawakaraeng Di Sulawesi Selatan

Gunung Bawakaraeng merupakan salah satu gunung yang paling terkenal di Sulawesi Selatan. Gunung ini juga menjadi gunung yang difavoritkan oleh para pendaki di Sulawesi. Gunung Bawakareng memiliki jalur pendakian yang terbilang sulit sehingga lebih dikhususkan bagi pendaki profesional.

Puncak Gunung Bawakaraeng merupakan puncak tertinggi yang ada di Sulawesi Selatan. Gunung ini terletak di Kabupaten Gowa, Kecamatan Tinggimoncong, Sulawesi Selatan. Ketinggian gunung ini mencapai 2830 Mdpl dan merupakan puncak terdingin di Sulawesi.

Bawakaraeng memiliki arti yang cukup unik, dimana Bawa memiliki arti Mulut, sedangkan Karaeng berarti “Tuhan ataupun Raja”. Jika mendengar nama tersebut, sepertinya wajar, pasalnya gunung ini merupakan tempat yang dianggap suci dan sering digunakan untuk melakukan ritual keagamaaan oleh penduduk sekitar gunung.

Menurut legenda masyarakat sekitar, Gunung Bawakaraeng dulunya sering dijadikan tempat untuk berkumpul oleh para wali Allah. Selain itu ada mitos yang mengatakan bahwa gunung ini dihuni oleh penunggu yang sangat cantik bernama Noni.

Ada satu hal unik dari Gunung Bawakaraeng, dimana tempat ini sering dijadikan tempat untuk beribadah haji saat bulan Zulhijjah. Orang yang sudah menunaikan ibadah haji disini akan diberi gelar Haji Bawakaraeng.

Pada tahun 2004 silam terjadi tragedi longsong yang mengakibatkan tewasnya 30 penduduk serta puluhan orang luka-luka. Selain itu persawahan dan perkebunan yang ada disekitar area gunung juga terkena dampak longsor tersebut.