Tips Merawat Peperomia, Perhatikan Frekuensi Penyiraman
Peperomia adalah tanaman hias yang semakin populer karena daunnya yang cantik dan ukurannya yang kompak, sehingga cocok dijadikan tanaman indoor. Selain itu, peperomia terkenal mudah dirawat dan tidak memerlukan perhatian yang terlalu rumit, menjadikannya pilihan ideal untuk pemula. Namun, agar tanaman ini tumbuh sehat dan indah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama terkait penyiraman dan perawatan secara keseluruhan. Berikut beberapa tips merawat peperomia yang bisa kamu ikuti.
1. Perhatikan Frekuensi Penyiraman
Salah satu aspek penting dalam merawat peperomia adalah memastikan frekuensi penyiraman yang tepat. Peperomia memiliki akar yang sensitif terhadap kelembapan berlebih, sehingga penting untuk tidak terlalu sering menyiramnya. Sebaiknya, siram tanaman ini hanya ketika lapisan atas tanah (sekitar 2-3 cm) sudah terasa kering saat disentuh.
Tips: Gunakan air secukupnya dan pastikan pot memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang di dalam pot. Penyiraman berlebih bisa menyebabkan akar busuk dan tanaman mati.
2. Pencahayaan yang Tepat
Peperomia menyukai cahaya terang yang tidak langsung. Jika tanaman ini terkena sinar matahari langsung, daunnya bisa terbakar dan warnanya memudar. Sebaliknya, jika cahaya terlalu redup, pertumbuhannya bisa melambat dan daun akan menjadi pucat.
Tips: Letakkan peperomia di dekat jendela yang tidak terkena sinar matahari langsung atau di ruangan yang terang namun teduh. Jika perlu, gunakan lampu tanaman untuk memastikan tanaman mendapatkan cahaya yang cukup.
3. Suhu dan Kelembapan
Peperomia tumbuh dengan baik pada suhu ruangan normal, antara 18-24 derajat Celsius. Tanaman ini juga cukup toleran terhadap kelembapan rendah, namun lebih menyukai kelembapan yang moderat.
Tips: Jika udara di ruangan kamu terlalu kering, terutama saat menggunakan AC, kamu bisa menempatkan piring berisi air di sekitar tanaman atau menggunakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan tetap ideal.
4. Pemupukan yang Tepat
Peperomia tidak memerlukan banyak pupuk. Pemupukan dapat dilakukan setiap 2-4 bulan sekali menggunakan pupuk cair yang encer. Jangan memberi pupuk berlebihan, karena bisa menyebabkan akumulasi garam di tanah yang berisiko merusak akar tanaman.
Tips: Pilih pupuk yang seimbang dan khusus untuk tanaman hias daun. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis pada kemasan pupuk agar tidak merusak tanaman.