Meskipun Kartun, Waspadai Konten Yang Anak Tonton


Sangat menyenangkan mengajak si kecil jalan-jalan bersama keluarga, apalagi di akhir pekan bersama keluarga. Akhir pekan tidak selalu harus berada di luar ruangan, bukan? Salah satu kegiatan menyenangkan yang disukai anak-anak selain bermain di luar adalah menonton film kartun.

Menonton film kartun memang menjadi hobi yang sangat menarik bagi anak-anak. Tayangan kartun yang biasanya ditayangkan di televisi atau DVD menjadi alternatif bagi anak-anak beta untuk tetap berada di rumah selama liburan. Meski begitu, tidak semua film kartun mengandung unsur pendidikan untuk tumbuh kembang anak lho. Orang tua harus tetap selektif dalam memilih film kartun untuk anak agar tidak berdampak buruk. Nah, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua saat memilih acara kartun untuk anak.

Pilih program yang sesuai dengan usia anak

Mungkin tidak banyak orang tua yang tahu bahwa ada berbagai jenis serial kartun. Untuk anak usia 2-4 tahun, meskipun anak masih tidak diperbolehkan menonton terlalu lama, namun tayangan interaktif sederhana dapat diperkenalkan kepada mereka. Biarkan si kecil asik dengan karakter kartun yang ia tonton. Selain menghibur, tayangan interaktif juga akan membantu si kecil mengembangkan motorik kasarnya. Namun, jangan biarkan anak Anda terlalu banyak menonton TV.

Pilih waktu menonton yang tepat

Perhatian juga harus diberikan pada waktu yang tepat bagi anak untuk menonton TV. Jangan biarkan anak menonton kartun terus menerus pada jam yang tidak tepat. Menonton film kartun terlalu lama bisa membuat anak malas bergerak sehingga menghambat perkembangan motoriknya.

Konten Yang Perlu Diperhatikan

Selain itu, menonton kartun terlalu lama juga dapat menyebabkan anak Anda lupa waktu dan menjadi kecanduan, yang berdampak negatif pada aktivitas dan perkembangannya. Beri dia waktu untuk menonton TV hingga 2 jam sehari. Hindari konten ini untuk anak-anak

Konten kekerasan

Tidak dapat disangkal bahwa beberapa tayangan kartun yang ditayangkan di televisi terkadang masih memiliki konten kekerasan yang tidak baik untuk ditonton si kecil. Tindakan kekerasan ini dapat membuat anak Anda melakukan hal yang sama di kehidupan nyata.

Konten SARA

Ternyata nonton kartun untuk anak-anak tetap bisa mengandung konten yang mengandung SARA. Meskipun suku dan ras tertentu tidak disebutkan, gambar yang ditampilkan tentu saja dapat menyudutkan kelompok tertentu.

Konten seksual

Tidak dapat disangkal bahwa kartun yang ditampilkan terkadang mengandung adegan seksual yang tersirat. Ini tentu bukan tontonan yang cocok untuk anak-anak, karena anak-anak bisa menjadikannya sebagai norma perilaku mereka terhadap lawan jenis.