Bagaimana Suasana 17 Agutus’an di Puncak Gunung Pasca Peristiwa Toriq?

Sekitar bulan Juli 2019 lalu peristiwa mengenaskan terjadi di Jawa Timur, dimana saat seseorang pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama) bernama Toriq dilaporkan telah hilang diwilayah pegunungan Argopuro dan ditemukan dalam keadaan sudah meninggal beberapa hari kemudian.

Peristiwa dengan hilangnya para pendaki yang berujung dengan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa sebenarnya bukan pertama kalinya teradi. Beberapa waktu sebelumnya juga pernah terhadi peristiwa serupa.

Dengan kasus yang terjadi pada Almarhum Toriq ini membuat daftar pendaki gunung yang tewas pada tempat yang dianggap para pendaki sebagai tempatnya untuk mereka mengagumi keindahan alam bertambah.

Dengan keadaan ini, prosesi pendaki gunung bisa dibilang sebagai salah satu yang sudah menjadi sebuah Ritual wajib untuk anak-anak muda yang sangat mencintai alam, terlebih lagi memasuki suasana Agutus’an seperti saat ini.

Bulan kemerdekaan ini banyak sekali acara yang dilakukan oleh sebagian orang untuk menunjukkan kecintaan mereka kepada tanah air Indonesia. Ada yang melaksanakan upacara bendera dialun-alun kota dan melakukan upacara bendera didasar laut.

Ada juga yang melaksanakan upacara bendera dipuncak gunung. Dengan mengibarkan sang saka Merah Putih ditengah keindahan alam terbuka pastinya mampu memberikan sebuah sensasi kepuasan untuk diri sendiri.

Sehingga tidak heran lagi ada banyak orang yang sangat rela bersusah payah untuk bisa menuju puncak Mahameru demi bisa mengangkat tangan dan hormat kepada sang saka Merah-Putih.

Tidak sedikir para pendaki gunung itu meneteskan air mata saat menjalani proses pengibaran sang saka merah putih. Seakan-akan mereka ikut menjadi bagian dari perjuangan para pejuang bangsa dalam meraih kemerdekaan.

Beberapa kejadian yang sudah banyak merenggut nyawa para pendaki gunung mungkin sudah sering terjadi tetapi dengan keadaan tersebut tidak mampu menyusutkan keinginan dan hasrat dari para pencinta alam untuk bisa melakukan pendakian.

Bahkan tidak sedikit dari para pendaki gunung yang sangat berharap kedepannya mereka akan mengakhiri semuanya semuanya ditempat yang mereka cintai seperti halnya yang telah dilakukan oleh para pahlawan di Medan Tempur yang mengingkan akhir hayat mereka di Medan Tempur.

Jadi dengan demikian keadaan dan situasi yang terjadi dipegunungan yang telah merengut nyawa Toriq tidak mengurungkan para pegunung untuk terus melakukan pendakian dan melaksanakan upacara bendera diatas gunung.