Deretan Gunung Berapi Penyebab Tsunami Dahsyat Di Indonesia

Sebagai negara kepulauan terbesar didunia, Indonesia juga di kelilingi oleh banyak sekali gunung-gunung yang indah dan mengerikan. Tidak sedikit pula gunung berapi di Indonesia yang pernah menyebabkan bencana dahsyat seperti Tsunami.

Untuk diketahui, Tsunami bisa terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapi aktif didalam dasar lautan yang disebut dengan tsunami vulkanis. Longsornya kaldera rumah akibat letusan gunung berapi menjadi penyebab utama.

Nah, Sejarah mencatat di Indonesia pernah terjadi beberapa kali bencana tsunami dahsyat yang disebabkan oleh letusan gunung berapi sebagai berikut.

Gunung Illiwerung (NTT)

Terletak di semenanjung selatan Pulau Lombelen, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gunung Illiwerung pernah menyebabkan bencana tsunami dahsyat sebanyak 2 kali pada tahun 1979 dan 1983.

Letusan gunung dengan tinggi mencapai 4.875 kaki (1.486 meter) di atas permukaan laut tersebut pada tahun 1979 menyebabkan tsunami setinggi 9 meter dan memakan lebih dari 550 korban jiwa.

Gunung Rokatenda (NTT)

Gunung Rokatenda merupakan salah satu gunung yang sangat berbahaya karena memiliki dua kawah dengan tiga kubah lava.

Sekilas gunung yang terletak di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur ini mungkin tidak terlihat terlalu tinggi karena jika di ukur dari permukaan laut hanya memiliki ketinggian sekitar 875 meter saja.

Akan tetapi jika diukur dari dasar laut, Gunung Rokatenda sejatinya memiliki tinggi sekitar 3.000 meter. Dahsyatnya letusan gunung ini pada tahun 1928 juga menyebabkan tsunami dengan tinggi mencapai 10 meter dan memakan sekitar 266 korban jiwa.

Gunung Tambora (NTB)

Gunung Tambora pernah menyebabkan tsunami dahsyat setinggi 10 meter saat meletus pada tahun 1815. Tsunami tersebut dipicu oleh runtuhnya kaldera gunung Tambora ke laut.

Tsunami yang terjadi akibat letusnya gunung dengan tinggi sekitar 9.350 kaki (2.850 meter) di atas permukaan laut tersebut menyebabkan kematian terhadap setidaknya 10.000 korban jiwa.

Gunung Ruang (Sulawesi Utara)

Pulau Sulawesi pernah merasakan kelamnya bencana alam mahadahsyat setelah Gunung Ruang meletus pada tahun 1871 silam.

Letusan gunung dengan ketinggian mencapai 2.379 kaki (725 meter) di atas permukaan laut tersebut turut menimbulkan tsunami dengan ketinggian mencapai 26 meter dan menelan sekitar 400 korban jiwa.

Gunung Krakatau (Lampung)

Gunung Krakatau dikenal sebagai salah satu gunung berapi yang paling mematikan sepanjang sejarah manusia. Bagaimana tidak, Letusan tersebut bahkan membuat hampir seluruh bagian gunung tersebut hancur tak bersisa.

Letusan gunung dengan ketinggian mencapai lebih dari 2.000 meter dari atas permukaan laut tersebut terjadi pada tahun 1883 dan bahkan dinobatkan sebagai yang terdahsyat didunia.

Saking dahsyatnya, Letusan gunung Krakatau turut menimbulkan tsunami setinggi 40 meter yang memakan korban lebih dari 36 ribu jiwa. Selain itu, Letusan tersebut juga memicu lahirnya beberapa gunung baru salah satunya adalah gunung anak krakatau.

Fakta Gunung Krakatau Yang Mencengangkan Dunia

Berbicara tentang gunung, Selain menyediakan keasrian alam yang sangat indah, Gunung juga bisa menjadi mengerikan jika terjadinya bencana alam yang tidak pernah direncanakan sebelumnya. Sejarah mencatat Gunung Krakatau sebagai salah satu bencana paling dahysat yang pernah terjadi sepanjang sejarah manusia modern.

Saking dahsyatnya, Letusan tersebut bahkan hampir membuat seluruh bagian Gunung Krakatau hancur tak bersisa. Selain itu, Ternyata masih banyak fakta menarik dari Gunung Krakatau yang mungkin belum kamu ketahui. Berikut ini kami ulas fakta Gunung Krakatau yang mencengangkan dunia.

Pernah Meletus Di Jaman Purba Kala

Berdasarkan catatan sejarah, Gunung Krakatau ternyata pernah meletus pada jaman purba kala dimana pada tahun 416 SM bahkan letusannya tergolong cukup dahsyat karena menyebabkan terjadinya tsunami dan kawah besar. Ketinggian Gunung Krakatau purba juga diperkirakan mencapai sekitar 2000 meter dari permukaan laut serta lingkar pantai sekitar 11 kilometer.

Letusan Gunung Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah Modern

Pada tanggal 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus dan menjadi letusan paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah manusia modern. Bahkan letusan mencatatkan beberapa fakta yakni ledakan paling besar, suara ledakan paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling memilukan dalam sejarah manusia modern. Kekuatan letusannya diperkirakan setara dengan 30.000 kali ledakan bom atom yang pernah menghancurkan Nagasaki dan Hiroshima pada Perang Dunia ke-2 dan menciptakan tsunami setinggi 40 meter.

Suara Letusan Terdengar Hingga Radius 4.653 km

Seperti yang telah disebutkan diatas, Kekuatan ledakan Gunung Krakatau setara dengan 30.000 kali bom atom ini tentu memiliki suara ledakan yang juga maha dahsyat. Dan Benar saja, Suara dari letusan Gunung Krakatau terdengar hingga radius 4.653 kilometer. Selain itu, Benda-benda keras yang dilemparkan oleh letusan tersebut juga mencapai hingga pulau Jawa, Sumatera, Sri Lanka, Indida, Pakistan, Australia dan Selandia Baru. Bahkan getaran dari ledakan Gunung Krakatau turut dirasakan hingga Eropa.

Dunia Menjadi Gelap

Dahsyatnya letusan Gunung Krakatau bukan hanya menyebabkan gempa berskala tinggi dan menimbulkan tsunami saja, Bahkan iklim dunia ikut berubah dan menjadi tidak beraturan. Pasca letusan tersebut, Dunia menjadi gelap selama dua hari karena ditutupi oleh debu vulkanis di atmosfer bumi. Selama satu tahun masyarakat tidak pernah melihat matahari bersinar dengan terang. Suhu global mengalami rata-rata penurunan 1,2 derajat celcius dan pola cuaca yang tidak beraturan terjadi hingga tahun 1888.

Lahirnya Anak Krakatau

Selain menyisahkan kawah akibat letusannya pada 1883, Gunung Krakatau turut melahirkan gunung baru yang disebut sebagai Anak Krakatau yang mulai tumbuh pada tahun 1927 (menurut wikipedia). Gunung api ini terus bertumbuh dan bertambah tinggi sekitar 0.5 meter (20 inci) serta bertambah lebar sekitar 12 meter setiap bulan. Hingga saat ini, Anak Krakatau diketahui memiliki ketinggian mencapai 230 meter dari permukaan laut. Kecepatan pertumbuhan Anak Krakatu ini sendiri disebabkan karena adanya material dari perut gunung yang terus keluar. Sebagai catatan, Gunung Krakatau sebelum meletus memiliki ketinggian mencapai 813 meter dari permukaan laut.