Mengenal Berbagai Efek Samping Sehabis Dialisis


Prosedur ini dirancang untuk menyaring produk limbah yang tidak dibutuhkan tubuh dan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan. Dalam praktiknya, risiko atau efek samping dari dialisis sangat mungkin terjadi. Yuk simak penjelasannya.

Beberapa efek samping dari dialisis

Pasien dengan gagal ginjal memerlukan hemodialisis untuk menyelamatkan nyawa dari gagal ginjal. Meskipun bermanfaat, dialisis bukan tanpa risiko efek samping.
Berikut beberapa risiko cuci darah atau hemodialisis yang harus Anda ketahui.

Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah salah satu risiko dialisis yang paling umum. Ini karena Anda akan kehilangan cairan sementara selama prosedur hemodialisis, yang dapat menyebabkan tekanan darah Anda turun.

Kram Otot

Ini terjadi karena perubahan keseimbangan cairan dan mineral dalam tubuh selama prosedur. Ketidakseimbangan elektrolit dan mineral, seperti natrium, kalium, kalsium dan magnesium, menyebabkan kram otot.

Anemia

Anemia adalah salah satu risiko dialisis yang paling umum. Orang dengan penyakit ginjal kronis lebih rentan terhadap anemia.

Ini karena ginjal yang seharusnya memproduksi hormon eritropoietin tidak berfungsi dengan baik. Tetapi pasien dialisis juga sangat rentan terhadap anemia. Hal ini terjadi karena mereka mungkin tidak bisa makan makanan tertentu yang mengandung zat besi dan kehilangan darah selama proses cuci darah.

Kulit Gatal

Beberapa pasien hemodialisis dapat mengalami kulit gatal akibat dialisis. Fungsi dari hemodialisis sendiri adalah untuk menyaring limbah dan racun dalam tubuh serta menggantikan fungsi ginjal. Di antara sesi dialisis, produk limbah dapat menumpuk di dalam darah dan menyebabkan gatal-gatal pada kulit.

Pembekuan Darah

Titik masuk ini memungkinkan darah mengalir ke mesin dialisis untuk menyaring dan membersihkan darah sebelum akhirnya dikembalikan ke tubuh.

Terkadang pemasangan pintu masuk ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan pembengkakan dan bahkan pembekuan darah.

infeksi

Prosedur hemodialisis yang menggunakan jarum atau kateter di dalam tubuh sangat mungkin membuat Anda terpapar bakteri.

Jika bakteri memasuki aliran darah, Anda berisiko terkena infeksi dan bahkan sepsis, yang dapat menyebabkan kematian. Meski terlihat menakutkan, cuci darah sebenarnya merupakan prosedur yang aman. Selama Anda mengikuti saran dokter Anda, Anda tidak perlu khawatir tentang prosedur ini.

Selain itu, sebelum merekomendasikan cuci darah, dokter juga telah mempertimbangkan manfaat yang akan Anda terima. Dokter Anda hanya akan merekomendasikan hemodialisis jika manfaatnya bagi Anda jauh lebih besar daripada risikonya.