Beberapa studi epidemiologi telah menyelidiki hubungan antara pola makan dan Resiko kanker payudara.
Ternyata, pola makan yang dimiliki sebagian besar masyarakat Indonesia yang cenderung mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat, jadi salah satu faktor utamanya.
Gak makan kalau belum makan nasi? Bagi masyarakat Indonesia, nasi adalah sumber karbohidrat sehari-hari. Namun, mengkonsumsi nasi putih berlebihan akan meningkatkan suplai gula.
Apabila konsumsi sangat berlebihan dan peningkatan suplai gula makin tak terkontrol, tentu dapat meningkatkan risiko tumbuhnya sel kanker, karena sel abnormal yang mengalami pembelahan sel yang berlebihan.
Saat ini, sudah banyak orang yang mulai mengurangi konsumsi beras putih dan beralih ke beras merah. Namun jika dilihat dari segi cita rasa, beras merah tidak lebih nikmat dari beras putih karena rasa beras merah yang cenderung tidak lebih manis dari beras putih.
Di beberapa negara maju, salah satunya Korea Selatan, multigrain rice sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakatnya sebagai pangan pengganti nasi putih dan juga menjadi tren makanan sehat dan dikenal dengan nama Kongbap.
Biji-bijian lokal, banyak di Indonesia
Biji-bijian adalah salah satu komoditi terbesar di Indonesia, maka tidak sulit untuk mencari beberapa pangan lokal yang bisa dimanfaatkan.
Beras putih, beras coklat, beras merah, beras hitam, kacang polong, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai hitam, jali, beras ketan hitam, jagung, wijen, barley dan sorghum.
Bahan-bahan diatas tentu tidak harus tergabung menjadi satu, yang terpenting adalah memasak nasi dengan gabungan beberapa pilihan dari biji-bijian dan sorghum tersebut.
Why multigrain rice??
Selain kadar karbohidrat yang lebih rendah dibanding hanya nasi putih (dengan porsi yang sama), multigrain rice memiliki kandungan gizi yang lebih beragam.
Seperti kandungan serat yang lebih tinggi, protein, vitamin E, Zinc, selenium dan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas penyebab risiko kanker, serta sumber fitoestrogen yang punya efek sebagai antikarsinogenik dan antiproliferasi yang dapat menurunkan risiko kanker payudara dan juga menghambat perkembangannya. Hmm, menarik.
Multigrain rice inipun bisa menjadi ide wirausaha bagi UMKM di Indonesia dengan menjual produk multigrain rice instan, yaitu dengan mencampur salah satu jenis beras dan beberapa biji-bijian atau sorghum sehingga konsumen cukup langsung memasaknya saja tanpa perlu mencampur biji-bijian sebelum diolah.
Hal ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia yang tidak memiliki punya banyak waktu untuk meracik dan memasak multigrain rice 🙂