Mungkin nama gunung Jayawijaya sudah tidak asing lagi ditelinga para pendaki. Gunung ini terletak di Papua yang juga terkenal akan keindahan Raja Ampatnya. Namun sebelum kalian berencana untuk menaklukkan gunung yang satu ini, tidak ada salahnya untuk mengetahui fakta tentang Jayawijaya terlebih dahulu.
Sebenarnya gunung Jayawijaya awalnya bernama Cartenz Pyramid. Nama tersebut dipilih untuk menghormati pendaki pertama yang menemukan gunung ini, yakni seorang warga negara Belanda yang bernama Jan Cartenz di tahun 1623, kala itu Jan dianggap seorang pembohong karena mengaku sudah menemukan sebuah gunung yang ditutupi salju di kawasan tropis Indonesia.
Meski menjadi penemu, namun orang yang pertama kali menaklukkan puncak gunung ini adalah Heinrich Harrer. Ia berhasil menaklukkan gunung ini bersama timnya, Russell Kippax, Bertus Huizenga, serta Robert Philip Temple. Heinrich bukanlah pendaki kacangan, ia merupakan pendaki profesional yang sangat terkenal di dunia. Ia bahkan menulis sebuah novel yang berjudul Seven Years In Tibet yang juga diangkat kedalam film layar lebar.
Untuk mendaki gunung yang satu ini tidaklah mudah. Medan yang dilalui teramat sangat sulit. Tidak sedikit pendaki yang akhirnya menyerah sebelum sampai dipuncak. Masalahnya tidak hanya medan yang sulit, namun biaya yang perlu dikeluarkan untuk melakukan pendakian juga tidaklah murah.
Menurut para peneliti, gunung ini akan kehilangan saljunya di tahun 2022 mendatang. Hal ini dikarenakan adanya global warming yang menyebabkan es di puncak gunung meleleh. Menurut laporan BMKG, pada tahun 2010 silam ketebalan es mencapai angka 31,49 meter, namun di ttahun 2016 berkurang drastis menjadi 20,54 meter.