Bagi ibu hamil, perjalanan menggunakan pesawat terbang bisa menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama terkait keselamatan ibu dan janin. Banyak wanita hamil merasa khawatir tentang efek terbang terhadap kehamilan mereka, termasuk kemungkinan komplikasi yang bisa timbul selama penerbangan. Namun, berdasarkan penjelasan medis, ibu hamil pada umumnya diizinkan untuk naik pesawat dengan beberapa pertimbangan tertentu.
1. Kehamilan Normal dan Aman untuk Terbang
Secara umum, ibu hamil dengan kondisi kehamilan normal dan tanpa komplikasi diperbolehkan untuk naik pesawat hingga minggu ke-36 kehamilan. Trimester kedua (minggu ke-14 hingga ke-27) sering dianggap sebagai waktu paling aman untuk bepergian, karena risiko keguguran lebih rendah dan gejala kehamilan seperti mual dan kelelahan biasanya sudah mereda. Sebelum memutuskan untuk terbang, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan bahwa kondisi ibu dan janin stabil.
2. Kondisi Khusus yang Membatasi Penerbangan
Terdapat beberapa kondisi kehamilan yang membuat ibu hamil tidak disarankan untuk naik pesawat, terutama jika terdapat risiko tinggi untuk komplikasi seperti:
- Riwayat persalinan prematur atau ancaman kelahiran prematur.
- Preeklamsia atau tekanan darah tinggi selama kehamilan.
- Masalah plasenta seperti plasenta previa.
- Kehamilan kembar yang cenderung lebih rentan terhadap komplikasi.
- Pendarahan vagina yang tidak terjelaskan.
Bagi ibu dengan kondisi di atas, penerbangan bisa meningkatkan risiko komplikasi dan sebaiknya dihindari, terutama di trimester ketiga.
3. Risiko Selama Penerbangan
Meskipun aman bagi kebanyakan ibu hamil, terbang tetap memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki akibat duduk dalam waktu lama di kursi pesawat. Untuk mengurangi risiko ini, disarankan untuk berjalan-jalan di lorong pesawat setiap beberapa jam dan melakukan peregangan kaki.
- Risiko penggumpalan darah (deep vein thrombosis/DVT) bisa meningkat selama penerbangan, terutama pada penerbangan yang berlangsung lebih dari empat jam. Untuk menghindari hal ini, ibu hamil bisa menggunakan kaus kaki kompresi dan tetap bergerak secara berkala.
- Paparan radiasi kosmik pada penerbangan jarak jauh yang sangat tinggi, meskipun dalam jumlah kecil, masih perlu diperhatikan bagi mereka yang sering bepergian menggunakan pesawat, seperti awak kabin.